Tuesday, February 10, 2009

CATATAN DI PENGHUJUNG JANUARI

Alhamdulillah...akhirnya bulan Januari sudah terlewati. Rasanya baru saja kemarin tahun baru. Pada saat itu yang kuingat, aku sedang berada di rumah bersama seorang temanku. Aku merencanakan untuk mentonton film THE EXORCIST plus dengan sound systemnya. Tapi sayangnya film itu justru rusak. Tapi kenapa aku tidak melakukan muhasabah? Atau mungkin kenapa aku tidak membuat sebuah resolusi diri?? Bagiku tahun baru masehi adalah sama dengan hari-hari biasa. Bukan suatu hal yang spesial. Bagiku merayakan tahun baru hijriah lebih bermakna dan mendalam. Jadi aku sudah melakukan muhasabah dan membuat resolusi pada tahun baru hijriah kemarin.
Nah sekarang Januari yang sudah terlewat ingin kuingat sekilas tentang apa yang sudah kulakukan. Mungkin dengan hasil muhasabah ini aku bisa memperbaikinya di bulan Februari nanti.
Pada bulan ini diwarnai dengan tragedi berdarah di negeri Islam tercinta Palestina. Ya, kota Gaza digempur habis-habisan oleh si biadab Israel. Aksi pun dilakukan dalam rangka mengutuk kebiadaban itu. Selain menyumbangkan beberapa rupiah yang kupunya, aku juga menyetel film untuk murid-muridku yang ditanggapi dengan antusias. Mereka yang awam dengan Islam pun menjadi pembenci negara Israel. Bahkan beberapa anak ada yang menangis saat kuputarkan film yang berjudul "ANAK-ANAK PERINDU SYAHID". Selalu ingin kuyakini pada warga Palestina bahwa saudara-saudara mereka di Indonesia pun peduli pada mereka.
Bicara masalah mengajar, pada minggu ketiga ini secara resmi aku sudah tidak mengajar lagi di SMAN 43. Walaupun bidang kurikulum mengatakan hanya untuk sementara saja sampai dengan bulan April, tapi melihat pelajaran Pembinaan Rohani yang sudah ditiadakan di kelas X dan XI bagiku itu menandakan bahwa angkatan yang kuajar sekarang adalah angkatan terakhir yang kuajar. Beberapa anak mengirimkan sms padaku yang protes akan penghapusan pelajaranku. Beberapa yang lain bahkan mengatakan bahwa seharusnya bukan pelajaranku yang dihapus tapi pelajaran lain. Tapi bagiku berhenti mengajar di sini memang dari dulu tinggal mengitung hari saja kapan berakhirnya karena aku pun secara tidak resmi menjadi pengajar disini. Bermula dari perbantuan sampai akhirnya tak terasa 4 tahun sudah aku mengajar. Sedihkan aku? Jujur aku mengatakan memang sedih. Bukan sedih karena tidak mengajar lagi tapi sedih berpisah dengan murid-murid ku dan tidak bisa membimbing mereka lagi. Beberapa muridku mengatakan bahwa karena pelajaranku lah yang akhirnya menyebabkan terjadi perbedaan drastis mengenai akhlak antara murid kelas 3 dibanding dengan murid kelas 1 dan 2. Kulihat memang seperti itu. Tapi aku tidak merasa bahwa karena pelajaranku yang membuat mereka berubah. Kulihat murid-murid di bawah kelas tiga memang berperilaku cenderung kurang sopan dan berakhlak kurang baik. Puncaknya saat akhir bulan kemarin sekolah terpaksa mengeluarkan 6 orang murid yang terlibat dalam pembuatan video tidak senonoh. Bagiku pengalaman mengajar selama 4 tahun disini (plus digaji pula ^__^) adalah suatu pengalaman berharga yang tidak bisa kulupakan. Dari sinilah beberapa murid dekat dan berkawan denganku. Bila aku berniat, mungkin bekal ini cukup untuk menjadi pengajar sejati nantinya.
Di bulan ini pula, tepatnya tanggal 24 dan 25 kemarin aku melihat sisi lain dari mantan guru-guru sekolahku saat acara perpisahan kepala sekolah lama Pak Luthfi (We miss you) di villa Ratu Sukabumi. Aku yang dulu adalah seorang murid sekarang menjelma menjadi bagian dari mereka. Bernyanyi bersama, tidur bersama, makan bersama, bergembira ria bersama, melepas penat mengajar. Aku lumayan menikmatinya. Aku ikut yoga bersama Bu Sri Yuniati (guru favoritku), aku berbincang dengan Pak Sriyanto yang begitu bijak, aku bermain tenis meja dan dikalahkan oleh pasangan Pak Sriyanto dan Bu Stien (aku berpasangan dengan Aziz), dan mungkin yang akhirnya tidak membuatku terlalu BT, aku menemukan teman yang bernama Hamzah, anaknya Pak Yusuf. Dia anak kecil berumur sekitar 7 tahun. Ya aku disana hanya bermain bersama dia saja. Tapi aku jadi semakin akrab dengan Hamzah. Intinya aku senang sekali ikut acara itu.
Konflik di bulan ini juga masih menghampiriku. Aku memboikot acara anak-anak Rohis angkatan 2008. Mereka ingin mengadakan acara bedah kampus. Aku sih sebenarnya mendukung-dukung saja, tapi aku meminta mereka untuk mengaji terlebih dahulu dan harus aktif di Rohis. Atau paling tidak jika mereka ingin merepotkan anak-anak Rohis mereka harus membantu anak-anak Rohis terlebih dahulu. Itu saja pintaku. Tapi mereka menganggapku ingin membubarkan acara mereka. Padahal sebenarnya tidak. Aku sudah membicarakannya baik-baik tapi sayangnya tidak ada itikad baik dari mereka. Ya sudahlah, aku tidak ingin menggubrisnya lagi. Oiya, satu lagi, aku sangat tidak setuju saat mereka ingin mengotak-kotakan antara anak IPA dan IPS. Dan underestimate mereka terhadap kampus-kampus kurang terkenal. Aku tidak suka diskriminasi.
Berikutnya konflik datang dari orang lama. Sebenarnya aku sudah lelah dengan dia jadi aku tidak terlalu menanggapinya. Dia ingin mengadakan sebuah acara besar di Rohis 43. Tapi bagiku dia tidak melibatkan aku sama sekali. Jadi daripada aku terlibat konflik lagi dengan dia, aku segera putuskan bahwa acara itu lebih baik tidak diadakan di 43. Kemudian beberapa waktu kemudian aku bertemu dengan salah seorang temanku yang menanyakan tentang acara yang sama. Dia bilang apakah aku diundang pada pertemuan DPC yang kujawab dengan gelengan. Dia pun segera menceritakan kronologis acara yang akan diadakan. Aku pun menawarkan jika memang acara itu ingin diadakan, aku meminta untuk menyerahkan kepanitian kepada aku dan teman-teman alumni yang lain sedangkan dana dari DPC. Dia pun tampaknya setuju dan ingin membicarakan hal itu terlebih dahulu. Tapi sayangnya sampai sekarang aku belum mendapatkan konfirmasi apapun.
Di bulan ini juga aku dan teman-teman di DPRa Mentas mengadakan acara baksos dan pelayanan kesehatan gratis. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik dan dilakukan penuh dengan antusias. Sampai sekarang acara itu sudah terselenggara sebanyak 3 kali. Tapi sayangnya saat yang terakhir yang bertempat di lingkunganku, aku tidak bisa membantu pelaksanaannya karena aku sedang mengadakan Rihlah bersama mentee-mentee ku di Rohis 43.
Terakhir di bulan ini aku mengadakan acara Rihlah ke Megamendung bersama dengan mentee-menteeku. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, walaupun kedodoran kembali dari sisi acara. Tapi mudah-mudahan hati-hati kami semakin dipersatukan dalam ikatan ukhuwah Islamiyah. Amiin.
Ya Allah, terima kasih atas segala goresan pena kehidupan dan cerita yang Kau tulis di dalam hidup dan hari-hariku. Semoga kebaikan yang kulakukan bisa menjadi pemberat amal kebaikanku di hari akhir kelak. Dan semoga catatan keburukan yang kugoreskan tidak akan kuulangi lagi di bulan Februari ini. Bantu hamba Ya Allah, untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Untuk meniti setiap langkah yang telah Kau goreskan dalam diary kehidupan hamba. Bantu hamba untuk menjadi orang yang ikhlas, tulus, dan selalu mampu memaafkan orang lain. Sekarang aku hanya bisa menangis dan mengetuk maaf di pintu-Mu. Kapankah Kau memperbolehkan aku masuk dan mengizinkan aku untuk memeluk-Mu dengan erat? Walaupun hanya sesaat... Ya Rabbana, Aku rindu bertemu...***(yas)


My work room, February 4, 2009
at 01.20 am
Usai menahan kantuk

No comments:

FriendsterCode.Net, Free Friendster Code Resource, Friendster skins and Profile Customization,Create your own custom glitter text only with http://www.friendstercode.net/ - Image hosted by ImageShack.us