Saturday, January 3, 2009

CONDOLENCE FOR GAZA

Rasanya seperti sebuah jarum menusuk-nusuk dadaku, saat kudengar kabar itu melalui sebuah pesan singkat yang masuk ke dalam inbox HP-ku. Berita itu tentang sebuah negeri yang sampai saat ini masih saja terluka, Palestina. Si pengirim pesan itu meminta saya untuk mendoakan saudara-saudara semuslim yang ada di Palestina, tepatnya di Gaza. Sang Durjana, Israel Laknatullah, telah meluluh lantakkan kota kepemilikan HAMAS. Korban banyak yang jatuh bergelimpangan, mulai dari pasukan Hamas itu sendiri sampai yang lebih menyakitkan, wanita dan anak-anak pun menjadi korban kebiadaban itu.

Lalu saya teringat akan kunjungan saya ke Gramedia tanggal 24 Desember lalu. Saat itu saya menemukan sebuah buku bagus berjudul “LET ME STAND ALONE”. Buku itu merupakan sebuah jurnal seorang aktivis anti perang asal Amerika Serikat, Rachel Corrie, yang tewas setelah dilindas oleh bulldozer Israel. Ada perasaan iri sekali dengan wanita muda itu. Bagimana tidak? Dia yang tidak punya kaitan apa-apa dengan Palestina rela mengorbankan nyawanya demi mencegah tentara durjana itu menghancurkan rumah seorang warga Palestina. Mungkin secara teori kita bias bilang, “Ngapain juga gue rela berkorban sampe ngorbanin nyawa Cuma buat rumah orang yang gue ga kenal sama sekali,”. Tapi rasa kemanusian yang merupakan fitrah semua manusia tidak bias dipungkiri. Dan terjadilah aksi tolol tentara Israel yang mengaku tidak melihat Rachel ada di depan bulldozer itu. Mungkin kalau Rachel menutupi tubuhnya dengan sarung dan duduk berjongkok sambil tidur di depan bulldozer itu, bisa jadi alasan itu tentara itu masuk akal. Tapi ini, Rachel mengenakan jaket berwarna jingga menyala sambil teriak-teriak dengan megaphone. Sangat tidak masuk akal sekali alasan itu. Lebih parahnya lagi, negara tempat Rachel lahir dan dibesarkan cuma bisa bilang, “Salah Rachel sendiri deh, ketauan ada konflik di Rafah malah kesana,”. Hufff…So stupid that statement!

Dan sekarang Israel laknat itu mulai menunjukkan aksinya lagi. Gaza digempur habis-habisan dan dengan segala cara. Tidak peduli siapa yang akan tewas disana. Dan seperti biasa juga, negara-negara lain Cuma bisa mengecam tanpa berbuat apa-apa. Seolah-olah para raksasa dunia itu takut oleh sang kurcaci kerdil bersenjata. Amerika malah mendukung tindakan Israel dan menyalahkan Hamas atas kejadian ini (sama sekali ga ngaruh Obama atau bukan yang jadi presiden, Amerika tetep aja jadi budak Israel). Lebih fool lagi, Mesir yang malah membiarkan warga sipil Palestina tewas dan kelapan dengan tidak membuka pintu perbatasan antara Gaza dan Mesir. Bikin hati dongkol aja!

Kemudian secara bersamaan terjadilah aksi yang menentang agresi Israel ke Gaza. Di London, semua muslim dan aktivis perdamaian turun ke jalan menentang aksi Israel. Di Australia, umat muslim disana mengumpulkan uang untuk saudara mereka di Gaza. Di Yunani, para mahasiswa yang berdemo nyaris bentrok dengan aparat keamanan. Di New York, terjadi aksi mengecam dan mendukung Israel. Di Lebanon, semua umat Islam tumpah ruah di jalan-jalan kota sambil berteriak-teriak mengutuk Israel. Orang-orang Yahudi sendiri pun mengecam kebiadaban zionis Israel itu (jelas kan, kalo orang-orang Israel itu bukan Yahudi tapi orang ga punya agama). Dan di Amerika Latin, para wanitanya mengenakan kafiyeh khas Palestina sambil berteriak-teriak di depan kedubes Israel (untung di Indonesia ga ada kedutaan Israel.Kalo ada, jangan harap bisa balik kesana sebelum ditimpukkin dulu).

Hampir semua negara lalu melakukan aksi memberikan bantuan sekadar rasa kemanusian (bukan untuk membela Palestina). International Solidarity Movement, tempat Rachel Corrie bergabung, mengirimkan kembali aktivis-aktivis mereka yang akan dijadikan “perisai hidup” bagi warga Palestina. Iran siap menyiapkan para mujahidnya untuk membantu pertempuran (dananya mana nih?). Malaysia memberikan sejumlah ringgit untuk dikirim langsung kesana. Indonesia sendiri, melalu menteri kesehatan Siti Fadhilah Supari menyatakan memberikan bantuan 1 juta dollar dan beberapa ton obat-obatan. FPI siap memberangkatkan para mujahidnya untuk berjihad ke Gaza (perasaan bikin statement kayak begini melulu deh). Dan yang bikin saya makin cinta sama PKS, anggota fraksi di DPR menyumbangkan dana sekitar 1 milyar rupiah untuk Palestina. Apakah harus ada kejadian yang menyayat hati terlebih dahulu agar semua bangsa tersadar? Agar semua umat Islam bersatu?

Beberapa hari setelah itu, saya pun menemani mentor-mentor saya di SMAN 43 untuk ikut aksi damai mahasiswa dan pelajar tentang Palestina. Mentor-mentor saya yang masih awam akan aksi seperti ini pun terlihat bersemangat mengikuti aksi ini. Tak lupa mereka memasukkan beberapa rupiah mereka ke dalam kotak berjalan yang dibawa oleh beberapa orang ikhwan maupun akhwat. Mereka juga berteriak-teriak mengutuk kebiadaban Isarel dan sesekali mengumandangkan takbir.

Lalu hati saya seolah melayang menuju negeri Palestina. Melihat saudara-saudara saya dibantai dengan tidak berperikemanusiaan. Melihat seorang anak kecil ditembak kepalanya tanpa tahu salah apa dia sebenarnya. Melihat seorang wanita tua menangis melihat rumah peninggalan suaminya yang syahid dihancurkan oleh tentara biadab itu tanpa rasa belas kasih. Dan melihat gelora semangat para mujahid saat mereka melihat dukungan dari saudara-saudara mereka di seluruh dunia. Sehingga air mata mereka pun jatuh menetes membasahi janggut-janggut mereka.

Aksi semakin panas dan bergairah (walaupun sebenarnya kordinasinya tidak baik karena tidak ada komando aksi yang pasti). Polisi semakin banyak berdatangan membuat border di belakang para demonstran. Sebagain mahasiswa terlihat melaksanakan sholat ghaib untuk para mujahid di Palestina.

Di tengah kerumunan ramai itu seolah-olah aku melihat Rachel Corrie hadir. Saya merasakan dia menyaksikan semua ini. Semua aksi dukungan untuk negara Palestina. Air matanya berderai, lalu dengan sedikit kata dia bergumam, “perjuangan kita tidak akan pernah sia-sia”. Lalu dia tersenyum mengingat kematiannya yang mungkin sebagian orang menilainya sia-sia. Tetapi bagi warga Palestina, Rachel adalah salah satu makhluk langka. Hanya sedikit saja warga non Palestina yang mau peduli pada Palestina. Bahkan tak ada yang sampai mau mengorbankan nyawanya seperti Rachel melakukannya.

Air mata saya pun berdesakan ingin keluar. Tetapi keburu saya menghilangkannya. Setelah itu saya terbayang hal apa yang bisa saya lakukan untuk Palestina? Untuk saudara semuslim saya itu? Rasanya 1 dollar yang saya berikan belumlah bisa dikatakan sebuah bantuan yang nyata. Ingin rasanya saya pergi ke Palestina dan menjadi perisai hidup bagi saudara-saudara saya itu. Malu rasanya pada Rachel Corrie, Thomas Hurndall, dan James Miller, yang tidak ada sangkut pautnya dengan Palestina rela mati demi tegaknya kemanusiana di Palestina, demi mewujudkan nilai-nilai yang diyakininya. Sedangkan saya kalupun ada kesempatan itu untuk pergi ke Palestina mungkin saya terbentur pada 1001 pertimbangan. Bagimana dengan makan disana? Bagimana kalau mau mandi? Bagimana kalau mau buang air? Bagimana kalau terkena peluru nyasar? Dan lainnya.

Wahai saudara-saudarku di Gaza… maafkanlah seorang saudaramu di sini yang belum bisa memberikan sesuatu yang berarti bagimu. Masih enak-enakan tidur di atas kasur. Masih lupa berdoa untuk keselamatanmu. Masih sering lupa menyisihkan uang untuk orang lain.

Maafkanlah kalau sekarang ini hanya bisa turut berduka tanpa bisa menghilangkan duka itu. Maafkanlah kalau masih hanya sedikit doa yang teruntai dan beberapa dollar yang terbayar. Ingin rasanya lebih dari itu, tetapi…

Ya Allah….jagalah saudara-saudaraku yang ada di Gaza…mungkin damai tidak akan pernah terjadi…jadi Ya Allah (Yang Maha Perkasa), bantulah meneguhkan tekad mereka untuk selalu siap berjihad di jalan-Mu…Ya Aziz…Ya Qahar…Ya Ghaffur…***(yas)

Sabda Nabi SAW. “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cobaan. Apabila Allah mencintai suatu kaum, Ia menimpakan cobaan kepada mereka. Maka siapa yang ridha, mendapat keridhaan Allah dan siapa yang murka, mendapat murka Allah”

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

my work room

Januari 1st,2009

When I very inspired by Rachel Corrie

Allah will do best for us always forever!

No comments:

FriendsterCode.Net, Free Friendster Code Resource, Friendster skins and Profile Customization,Create your own custom glitter text only with http://www.friendstercode.net/ - Image hosted by ImageShack.us