Tuesday, October 30, 2012

DEAR MY TEACHER... (A STORY ABOUT LONG DISTANCE FRIENDSHIP)


In loving memory of Lacey Long




" Hi Lacey!"

Kata sapaan itu selalu kutuangkan pada tulisan ruang chatting di account facebook-ku. Kata itu tertulis jika kulihat seorang dengan nama account "Hotspur Halfling Valentino muncul. Dialah Lacey Long, seorang sahabat online-ku yang tinggal di South Carolina, Amerika Serikat. Seorang dosen pelajaran Bahasa Inggris di South Carolina University. Beruntung sekali aku bisa berteman dengannya dan bercakap-cakap online lewat accoun facebook.

Awalnya adalah sebuah komentar yang aku berikan pada Adam Dexter, juga seorang teman di facebook, yang tinggal satu kota dengan Lacey. Komentar itu tentang dukungan Adam terhadap Palestina. Tak lama Lacey memberikan komentar yang sama di status Adam yang juga mendukung Palestina. Aku tertarik dengan komentar Lacey dan segera mengirimkan permintaan pertemanan padanya. Beberapa detik kemudian dia langsung menerima permintaan pertemanan itu dan mulai saat itulah kami lalu berteman.

Aku sempat khawatir dengan kemampuan berbahasa Inggrisku yang akan menghambat berkomunikasi dengannya. Lalu dengan tak disangka dia mengatakan " oh, I thought you are a native,". Dia sungguh orang yang sangat rendah hati, penolong dan baik hati. Jarang orang luar negeri yang mau berhubungan dengan orang yang tak dikenal tanpa ada maskud-maksud tertentu. Dan Lacey mendobrak semua itu. Setiap kali aku menyapa dia selalu memblasa chat ku dengan cepat dan menjawab apa yang selalu kutanyakan. Beberapa kali dia juga mengkhawatirkan aku dan selalu menenangkan aku dengan kata-katanya.

Komunikasi aku dan dia berlanjut dan terutama berbicara tentang masalah bahasa Inggris. Lacey selalu menjawab semua pertanyaan yang aku tanyakan tentang bahasa Inggris. Dia menjelaskannya dengan begitu mudah dan jelas. Beberapa kali aku meminta dia untuk memberikan aku situs yang bisa memperbagus bahasa Inggrisku, dan dengan senang hati dia memberikan aku link yang sangat direkomendasikan olehnya. Jika aku memiliki pertanyaan tentang bahasa Inggris yang tidak bisa kutanyakan kepada orang lain, aku langsung menghubungi Lacey dan dia akan segera menjawabnya. Begitu juga saat aku merasa kesulitan dalam masalah grammar. Dengan sangat baik hati dia menulis suatu hal yang sangat menginspirasiku.

" the only thing that's really important is that people know what you're saying. No single rule is most important,"

Saat aku bertanya tentang siapa itu KONY yang begitu terkenal di internet pada saat itul, dia juga dengan sigap menjawab pertanyaanku :

" he's a warlord in central Africa who kidnaps children and forces them to become soldiers. People want to share his name and story so we can arrest him,"

Saat aku melihat goresan di tangannya bekas cakaran seekor kucing, 

" it's just a scratch, thanks for asking,"

Saat kutanyakan tentang dukungannya terhadap Palestina,

" because the Israelis are taking the Palestinians' land, locking them up in poor cities, not letting them have good jobs, and killing them if they try to resist. Israel is like South Africa was during apartheid,"

" the US government supports Israel--I think--because the US wants a military ally in the Middle East. Most of the countries in the Middle East don't like the US, so the government wants one country there that will have military bases and things for the US to use. My country likes invading other countries and trying to be ruler :( "

Segala yang aku diskusikan dengan Lacey selalu berujung dengan penjelasan-penjelasan yang cerdas darinya. Aku begitu merasa dekat walaupun jarak yang memisahkan beribu-ribu mil jauhnya.

Komunikasi terakhirku dengannya adalah ketika aku memintanya untuk mengirimkan aku link tentang conversation. Tanpa sengaja dia mengirimkan link sebuah grup di FB yang membicarakan tentang kematian. The Order of The Good Death nama grup itu. Aku sempat membuka grup itu yang berisi foto-foto kematian. Lalu Lacey bilang bahwa dia salah mengirim link. Dan setelah itu aku dan dia tidak berkomunikasi lagi.

Dan kemarin, saat aku mengecek FB ku, ada seseroang teman Lacey yang mengucapkan kesedihan dengan foto Lacey yang dia jadikan sebagai tautan. Aku langsung mengklik-nya dan menanyakan siapa yang meninggal. Segera aku juga membuka profil Lacey dan terkejut luar biasa saat kulihat ucapan belasungkawa tertempel di kronologinya. Antara percaya dan tidak, bahwa Lacey telah meninggal dunia! Dan seorang temannya memastikan kepadaku bahwa Lacey memang sudah meninggal dunia.

Rasanya ada sensasi lain di tubuhku. Lacey meninggal dunia. Rasa percaya dan tidak percaya. Rasanya seperti baru kemarin chatting dengannya. Rasanya... Rasanya...Rasanya....

Walaupun jarak begitu jauh memisahkan, dan aku tidak mengenalnya secara personal, tapi rasa kehilangan itu terasa dan ada. Malam itu aku tergugu dan membaca semua hal tentangnya. Mem-print screen pesan-pesan yang ditulis kepadaku dan kujadikan album khusus buatnya. Guru bahasa Inggrisku yang sangat rendah hati itu telah pergi untuk selama-lamanya.

Aku liat lagi kata-kata terakhir yang sempat ditulis olehnya :

I can only hold you briefly.
But my grip will be fierce,
My words will be kind,
and my tears will be genuine

Lacey, mungkin kita tidak pernah bersua secara langsung, namun dari lubuk sanubariku yang paling dalam aku begitu kehilanganmu dan akan merindukanmu untuk selamanya. Beristirahatlah disana dengan damai. Selamat jalan guruku tersayang, Lacey Long***(yas)



Jakarta, 29th October 2012
In my room, 23.26 pm
I will be missing you my teacher :'(

No comments:

FriendsterCode.Net, Free Friendster Code Resource, Friendster skins and Profile Customization,Create your own custom glitter text only with http://www.friendstercode.net/ - Image hosted by ImageShack.us