Adzan Maghrib baru saja berkumandang. Aku baru tiba di rumah setelah seharian berkelana di luar. Motor Spacy-ku kuparkir di depan rumah dan segera masuk ke dalam rumah. Sayang sekali akhirnya aku tidak bisa ikut sholat berjama'ah di masjid dekat rumahku.
Aku masuk ke dalam rumah dan kutemui keponakan kecilku yang kerap kupanggil Bolina sedang bersiap ingin sholat dengan mukena warna oranye nya.
"Subhanallah, mau sholat maghrib ya dek?" ujarku. Dia hanya mengangguk saja. Aku mencubit pipinya dan menciumnya.
Bolina segera bergegas sholat tapi aku segera berondong dengan pertanyaan-pertanyaan.
"Adek, kok tumben mau sholat sih?" tanyaku, yang belakangan kusadari bahwa pertanyaan seperti ini tidak boleh seharusnya dilontarkan.
"Iya dong," ujarnya sekenanya.
"Emang kenapa adek mau sholat?" tanyaku lagi.
" Aku sholat karena takut sama kucing," katanya lagi.
Aku keheranan sendiri. Kakak si Bolina yang mendengar dialogku langsung tertawa. Setelah itu Bolina langsung sholat membiarkan aku masih bertanya-tanya sendiri.
Belakangan aku baru tahu dari ibuku kalau di rumah kami sedang sering kemasukan kucing dari atas rumah kami yang langsung masuk ke dalam kamarku. Dan kucing itu telah berhasil mencuri beberapa ikan yang ada di atas meja makan. Hal ini tentu saja membuat Bolina yang sedikit agak penakut itu jadi takut. Jawaban ketika kutanya kenapa dia sholat menjadi jawaban yang sedikit masuk akal bagiku.
Beberapa hari setelah dialog itu, aku selalu memperhatikan Bolina selalu melaksanakan sholat bila adzan sudah mulai berkumandang. Dia akan meninggalkan segala aktivitas yang sedang dilakukannya dan bersegera untuk berwudhu.Itu dia lakukan mulai dari sholat Subuh hingga Isya.
Ternyata baru aku ketahui bahwa di sekolahnya sedang ada pelatihan sholat sejak dini. Dia sendiri adalah salah seorang murid TK B di sebuah TK Islam tak jauh dari rumahku. Subhanallah, hampir semua jadwal waktu sholat yang tertera di bundel kertas itu berisi contrengan dia. Aktivitas barunya, usai sholat lima waktu dia akan mencari bundel kertas itu dan mencontrengnya. Membuat aku berdecak kagum dibuatnya.
Ah, aku jadi malu pada diri sendiri. Belakangan ini aku sering sekali ketinggalan sholat berjama'ah. Entah itu karena masih di atas kendaaran atau sedikit lelah yang mendera tubuh. Bagaimana bisa aku yang mengaku sebagai bagian barisan dari da'i justru kalah semangat dengan ponakan kecilku itu.
Entahlah, Allah selalu mempunyai cara tersendiri untuk menegur diriku yang mulai lalai sholat lima waktu. Dulu ada Fadhil yang dengan deraian air matanya menyadarkan aku untuk sellau sholat berjama'ah. Sekarang Bolina dengan kepolosannya menyadarkanku untuk sholat tepat waktu.
Ya, sholat, sebuah amal ibadah yang akan ditanya langsung oleh Allah pada hari kiamat nanti. Maha amalan yang menjadi penentu kita masuk ke dalam surga atau singgah di dalam neraka. Sebuah amalan yang terlihat ringan namun berat untuk dilaksanan. Padahal sholatlah tempat kita bersua paling indah dengan Allah setelah bekerja sekian panjang. Tempat kita berbincang-bincang dengan-Nya, mencurahkan segala penat, keluh dan kesah yang kadang bagi kita terasa bertumpuk-tumpuk menghimpit rongga dada dan membebani pundak kecil kita. Sholatlah yang membuat iman kita menjadi kuat kembali dan bertambah lagi layaknya kita men-charge sebuah baterai HP yang nyaris mati lalu sholat menyempurnakannya menjadi full. Sholat-lah yang menentukan ketaqwaan kita dimata Allah. Dan dia juga yang bisa mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar.
Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar (Al-Ankabut : 45)
Dan tersungkurlah aku di kaki-kaki Sang Maha Besar. Lumpuh dari kesombongan dan kenistaan diri. Meratap malu di tengah segunung aib-ku yang menjulang tinggi. Tapi masih bisa kurasakan tatapan lembut-Nya, memelukku erat dan membiarkanku tersedu. Melangkah seribu pada saat aku hanya selangkah saja. Tak bisa dipungkiri bahwa aku masih membutuhkan sholat dan juga diri-Nya. Ah, lagi... berlari aku mengejar amalan-amalanku.
Sekarang setiap kali melihat Bolina sholat, maka aku terpacu untuk sholat juga. Kadang anak kecil pun bisa membuka matamu lebar-lebar dan menyuruhmu menyungkur di hadapan Tuhanmu. Dan acapkali aku terasa malas untuk sholat, maka ucapan Bolina seolah terngiang di telingaku, "Aku sholat karena takut sama kucing,".
La Hawla Wala Quwwata Ila Billah...
Berjalan kita di atas bumi sambil membuka mata dan mengambil setiap pelajaran yang ada***(yas)
My office, 25th April 2012
15.13 pm
Kangen berjuta rindu untuk krucil-krucilku (darrel, hanif, rakha, aulia, batari, oi, rafli, bollina, raihan, raisa, muthia, harsya, dll)
1 comment:
Pak Yasser :D
Post a Comment